Apa Itu Bitcoin dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Bitcoin dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Halo apa kabar semuanya, pada artikel ini kita akan membahas tentang Bitcoin, mata uang digital populer yang sedang naik daun. Berikut adalah artikel yang akan membahas bagaimana Bitcoin bekerja dan mengapa begitu menarik bagi banyak orang. Bitcoin telah menjadi topik hangat di dunia finansial dan teknologi. Dari sejarah singkatnya hingga ke masa depannya, mari kita lihat bagaimana mata uang digital yang semakin populer ini bekerja dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya.

Pengertian Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang digital atau cryptocurrency yang diciptakan pada tahun 2009 oleh seseorang (atau sekelompok orang) yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Bitcoin berbeda dengan mata uang konvensional karena tidak terkait dengan bank sentral atau pemerintah mana pun.

Salah satu fitur utama Bitcoin adalah bahwa itu adalah mata uang desentralisasi, yang berarti tidak ada otoritas tunggal yang mengontrolnya. Transaksi Bitcoin dicatat dalam buku besar terdistribusi yang disebut blockchain, yang merupakan jaringan komputer terdistribusi di seluruh dunia. Blockchain memungkinkan transparansi, keamanan, dan validitas transaksi.

Bitcoin dapat digunakan untuk pembelian barang dan jasa secara online, dan juga sebagai alat investasi atau aset digital. Seiring waktu, Bitcoin juga telah menjadi instrumen perdagangan yang populer di pasar keuangan, di mana orang dapat membeli dan menjual Bitcoin untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harganya.

Bitcoin menggunakan teknologi kriptografi untuk melindungi keamanan dan privasi pengguna. Setiap transaksi Bitcoin diamankan dengan kunci kriptografi yang kompleks, dan pemilik Bitcoin mengendalikan akses dan penggunaannya melalui kunci pribadi yang hanya mereka ketahui.

Nilai Bitcoin tidak ditentukan oleh otoritas atau entitas tunggal, tetapi oleh penawaran dan permintaan di pasar. Fluktuasi harga Bitcoin dapat sangat signifikan, dan nilainya dapat berubah dengan cepat.

Penting untuk dicatat bahwa investasi dalam Bitcoin melibatkan risiko, seperti volatilitas harga yang tinggi dan ketidakpastian regulasi. Sebelum terlibat dalam transaksi atau investasi Bitcoin, penting untuk melakukan riset dan memahami risiko yang terkait.

Sejarah Bitcoin

Sejarah Bitcoin dimulai pada tahun 2008, ketika seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto menerbitkan sebuah makalah berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” melalui milis kriptografi. Makalah ini menggambarkan konsep dan prinsip dasar dari Bitcoin.

Pada 3 Januari 2009, jaringan Bitcoin resmi diluncurkan ketika blok pertama, yang dikenal sebagai “Blok Genesis,” ditambang oleh Satoshi Nakamoto. Blok Genesis adalah blok pertama dalam rantai blok Bitcoin dan merupakan awal dari blockchain Bitcoin.

Pada awalnya, Bitcoin tidak memiliki nilai nyata dan hanya dimiliki oleh sejumlah kecil orang yang tertarik dengan teknologi di baliknya. Namun, pada tahun 2010, seorang pengguna Bitcoin pertama kali menggunakan Bitcoin untuk membeli produk fisik. Sejak itu, penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran secara bertahap meningkat.

Pada tahun 2011, Bitcoin mulai mendapatkan perhatian yang lebih luas dan nilainya meningkat secara signifikan. Pada tahun yang sama, pasar pertama untuk pertukaran Bitcoin, Mt. Gox, diluncurkan. Mt. Gox menjadi salah satu bursa Bitcoin terbesar pada saat itu, tetapi kemudian mengalami kegagalan besar pada tahun 2014.

Pada tahun 2013, harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi pada saat itu, melebihi $1.000 per Bitcoin. Hal ini diikuti oleh periode penurunan harga yang signifikan dan volatilitas yang tinggi.

Pada tahun 2017, Bitcoin mencapai puncaknya yang spektakuler, dengan harga mencapai hampir $20.000 per Bitcoin. Kenaikan ini disertai dengan minat publik yang besar terhadap cryptocurrency secara umum.

Sejak itu, Bitcoin terus berkembang sebagai aset digital dan alat pembayaran. Banyak perusahaan dan institusi keuangan mulai mengakui dan menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran. Sejumlah negara juga telah mencoba mengatur dan mengakui Bitcoin dalam kerangka peraturan mereka.

Selama sejarahnya, Bitcoin telah mengalami fluktuasi harga yang signifikan, menciptakan peluang bagi para pedagang dan investor yang berani mengambil risiko. Meskipun demikian, Bitcoin juga menghadapi tantangan dan kontroversi terkait dengan keamanan, privasi, dan potensi penggunaannya untuk kegiatan ilegal.

Seiring waktu, teknologi di balik Bitcoin, yaitu teknologi blockchain, juga telah menarik perhatian luas dari berbagai industri di luar dunia keuangan, dengan potensi aplikasi yang luas di bidang seperti logistik, manufaktur, dan administrasi publik.

Cara Kerja Bitcoin

Bitcoin bekerja berdasarkan teknologi blockchain, yang merupakan buku besar terdistribusi yang mencatat semua transaksi yang pernah dilakukan dengan Bitcoin. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja Bitcoin:

  1. Dompet Bitcoin: Untuk menggunakan Bitcoin, Anda perlu memiliki dompet Bitcoin atau wallet. Dompet ini dapat berupa aplikasi perangkat lunak, dompet online, dompet perangkat keras, atau dompet kertas. Dompet ini digunakan untuk menyimpan kunci pribadi Anda yang diperlukan untuk mengakses dan mengendalikan Bitcoin Anda.
  2. Alamat Bitcoin: Setiap dompet Bitcoin memiliki alamat Bitcoin yang unik. Alamat ini digunakan sebagai identifikasi untuk menerima Bitcoin dari pengguna lain.
  3. Transaksi: Ketika seseorang ingin melakukan transaksi dengan Bitcoin, informasi transaksi tersebut dikirimkan melalui jaringan Bitcoin. Informasi ini mencakup alamat pengirim, alamat penerima, dan jumlah Bitcoin yang akan ditransfer.
  4. Verifikasi Transaksi: Setiap transaksi Bitcoin dikonfirmasi oleh jaringan komputer yang disebut “penambang” atau “miner”. Penambang mengumpulkan sejumlah transaksi dan memasukkannya ke dalam blok yang akan ditambahkan ke blockchain. Transaksi harus diverifikasi untuk memastikan bahwa pengirim memiliki cukup Bitcoin untuk ditransfer.
  5. Penambangan: Proses penambangan melibatkan penyelesaian tugas matematika yang kompleks. Penambang menggunakan daya komputasi mereka untuk menyelesaikan tugas tersebut dan memperebutkan hak untuk menambahkan blok baru ke blockchain. Penambang yang berhasil menyelesaikan tugas akan diberikan imbalan dalam bentuk Bitcoin baru, dalam proses yang disebut “penambangan Bitcoin.”
  6. Validasi dan Penambahan Blok: Setelah penambang berhasil menyelesaikan tugas, blok baru ditambahkan ke blockchain. Ini memperbarui buku besar terdistribusi dengan transaksi baru yang telah diverifikasi. Setiap blok memiliki referensi ke blok sebelumnya, membentuk rantai blok yang tidak dapat diubah.
  7. Konfirmasi: Setelah transaksi ditambahkan ke blok dan blok ditambahkan ke blockchain, transaksi dianggap “terkonfirmasi.” Semakin banyak blok yang ditambahkan setelah blok yang berisi transaksi Anda, semakin sulit bagi orang lain untuk membalikkan atau memodifikasi transaksi tersebut.
  8. Keamanan: Keamanan Bitcoin didasarkan pada teknologi kriptografi. Setiap transaksi dan dompet Bitcoin dilindungi oleh kunci kriptografi yang kompleks. Kunci pribadi digunakan untuk mengotentikasi kepemilikan Bitcoin, sementara kunci publik digunakan untuk memverifikasi transaksi.
  9. Keterbatasan Penawaran: Bitcoin memiliki batas maksimum 21 juta koin yang akan pernah ada. Hal ini dikendalikan oleh protokol Bitcoin itu sendiri dan memiliki tujuan untuk mempertahankan kelangkaan dan mencegah inflasi.

Itulah beberapa langkah umum dalam cara kerja Bitcoin. Perlu dicatat bahwa ini adalah gambaran umum, dan ada banyak aspek teknis dan ekonomi yang lebih mendalam dalam ekosistem Bitcoin yang melibatkan aspek seperti

Keamanan Bitcoin

Keamanan Bitcoin didasarkan pada beberapa aspek yang membantu melindungi transaksi dan aset pengguna. Berikut adalah beberapa elemen keamanan Bitcoin:

  1. Kriptografi: Bitcoin menggunakan teknik kriptografi yang kuat untuk melindungi keamanan transaksi. Setiap transaksi Bitcoin dilindungi dengan tanda tangan digital yang unik, yang memastikan bahwa hanya pemilik yang sah yang dapat mengirim Bitcoin dari alamat mereka. Kriptografi juga digunakan dalam pengelolaan kunci pribadi dan kunci publik yang melindungi dompet Bitcoin.
  2. Jaringan Desentralisasi: Jaringan Bitcoin didistribusikan di banyak komputer di seluruh dunia. Transaksi Bitcoin diverifikasi dan dikonfirmasi oleh banyak penambang independen yang berpartisipasi dalam proses penambangan. Ini mencegah satu entitas atau kelompok mengendalikan jaringan atau memalsukan transaksi.
  3. Blockchain: Blockchain Bitcoin adalah buku besar terdistribusi yang mencatat semua transaksi yang pernah dilakukan dengan Bitcoin. Setiap blok dalam blockchain mengandung referensi ke blok sebelumnya, membentuk rantai yang tidak dapat diubah. Ini membuat sulit bagi pihak yang jahat untuk memanipulasi atau memalsukan transaksi sebelumnya tanpa mendapatkan persetujuan mayoritas jaringan.
  4. Konsensus Proof-of-Work: Jaringan Bitcoin menggunakan algoritma konsensus Proof-of-Work (PoW) untuk memvalidasi dan menambang blok baru. Proses penambangan membutuhkan daya komputasi yang signifikan, dan penambang harus menyelesaikan tugas matematika yang rumit untuk mendapatkan hak untuk menambahkan blok baru. Ini membuat sulit bagi penyerang untuk mengendalikan jaringan dengan menguasai mayoritas daya komputasi.
  5. Keamanan Dompet: Dompet Bitcoin memainkan peran penting dalam keamanan aset pengguna. Pengguna harus menjaga kunci pribadi mereka dengan aman, menggunakan teknik enkripsi yang kuat dan mempertimbangkan menggunakan dompet perangkat keras yang terisolasi dari jaringan. Selain itu, praktik keamanan seperti otentikasi dua faktor dan kata sandi yang kuat harus digunakan untuk melindungi akses ke dompet.
  6. Keamanan Fisik: Keamanan Bitcoin juga tergantung pada langkah-langkah fisik yang diambil oleh individu atau perusahaan. Mencegah akses fisik yang tidak sah ke dompet dan perangkat penyimpanan kunci adalah penting. Langkah-langkah seperti menyimpan kunci pribadi di tempat yang aman dan menghindari berbagi informasi sensitif juga diperlukan.

Penting untuk diingat bahwa sementara Bitcoin memiliki fitur keamanan yang kuat, tidak ada sistem yang sepenuhnya tidak rentan terhadap serangan atau pelanggaran keamanan. Pengguna Bitcoin juga harus memahami praktik keamanan yang baik, seperti memverifikasi alamat yang benar, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, dan menggunakan perangkat yang terjamin keamanannya.

Dompet Bitcoin

Dompet Bitcoin, atau sering disebut juga sebagai Bitcoin wallet, adalah tempat di mana Anda dapat menyimpan, mengelola, dan menggunakan Bitcoin Anda. Dompet Bitcoin menyimpan kunci pribadi yang diperlukan untuk mengakses dan mengendalikan Bitcoin Anda.

Ada beberapa jenis dompet Bitcoin yang tersedia, dengan perbedaan dalam metode penyimpanan dan tingkat keamanan. Berikut adalah beberapa jenis dompet Bitcoin yang umum:

  1. Dompet Perangkat Lunak (Software Wallet): Dompet perangkat lunak adalah aplikasi yang diinstal di perangkat komputer atau smartphone Anda. Mereka dapat digunakan secara online atau offline. Dompet perangkat lunak cenderung mudah digunakan dan nyaman, tetapi keamanannya bergantung pada keamanan perangkat tempat dompet disimpan.
  2. Dompet Web (Web Wallet): Dompet web adalah dompet Bitcoin yang diakses melalui browser web. Dompet ini disediakan oleh pihak ketiga dan menyimpan kunci pribadi Anda di server mereka. Penting untuk memilih dompet web yang tepercaya dan aman, tetapi perlu diingat bahwa dompet web cenderung memiliki tingkat risiko keamanan yang lebih tinggi daripada dompet perangkat lunak.
  3. Dompet Perangkat Keras (Hardware Wallet): Dompet perangkat keras adalah perangkat fisik khusus yang dirancang secara khusus untuk menyimpan kunci pribadi Anda secara offline. Mereka sering dianggap sebagai salah satu bentuk penyimpanan yang paling aman karena kunci pribadi tidak pernah meninggalkan perangkat. Dompet perangkat keras dapat terhubung ke komputer atau smartphone Anda saat ingin mengirim atau menerima Bitcoin.
  4. Dompet Kertas (Paper Wallet): Dompet kertas adalah bentuk penyimpanan offline di mana kunci pribadi Anda dicetak atau ditulis pada selembar kertas. Dompet kertas dapat dihasilkan dengan menggunakan generator dompet kertas yang dapat diakses secara online. Namun, penting untuk menjaga keamanan fisik dompet kertas dan menghindari akses yang tidak sah.

Selain jenis-jenis di atas, ada juga dompet Bitcoin lainnya seperti dompet perangkat keras dengan elemen keamanan tambahan seperti layar sentuh, dompet perangkat keras multisig (multisignature) yang memerlukan beberapa tanda tangan untuk mengotorisasi transaksi, serta dompet perangkat keras terhubung langsung (hardware wallet with connectivity) yang dapat terhubung ke perangkat seluler secara nirkabel.

Pemilihan dompet Bitcoin harus mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kebutuhan Anda. Penting untuk melakukan riset dan memastikan menggunakan dompet dari penyedia yang tepercaya dan terbukti aman.

Cara Mendapatkan Bitcoin

Cara Mendapatkan Bitcoin

Ada beberapa cara untuk mendapatkan Bitcoin, berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Membeli Bitcoin di bursa: Salah satu cara paling umum untuk mendapatkan Bitcoin adalah dengan membelinya di bursa kripto. Anda dapat mendaftar di platform perdagangan kripto yang tepercaya dan melakukan pembelian Bitcoin menggunakan mata uang fiat (seperti USD, EUR, atau mata uang lainnya) atau mata uang kripto lainnya.
  2. Menambang Bitcoin: Menambang Bitcoin melibatkan penggunaan kekuatan komputasi untuk memecahkan tugas matematika yang kompleks dan memvalidasi transaksi Bitcoin. Jika Anda memiliki perangkat keras komputer yang kuat, Anda dapat bergabung dengan jaringan penambangan Bitcoin dan berkontribusi dalam proses penambangan. Namun, menambang Bitcoin membutuhkan investasi yang signifikan dalam perangkat keras dan biaya listrik yang tinggi.
  3. Menerima Bitcoin sebagai Pembayaran: Jika Anda menjalankan bisnis atau menawarkan layanan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran. Dengan menyediakan opsi pembayaran Bitcoin kepada pelanggan, Anda dapat mengumpulkan Bitcoin sebagai imbalan atas barang atau layanan yang Anda tawarkan.
  4. Program Afiliasi: Beberapa perusahaan atau platform kripto menawarkan program afiliasi di mana Anda dapat memperoleh Bitcoin dengan mengundang orang lain untuk bergabung atau menggunakan layanan mereka. Anda akan mendapatkan komisi dalam bentuk Bitcoin sebagai imbalan atas referensi yang berhasil.
  5. Mikropekerjaan atau Pembayaran dalam Bitcoin: Ada platform online yang menawarkan pekerjaan mikro yang dibayar dalam Bitcoin. Anda dapat menyelesaikan tugas-tugas kecil atau proyek tertentu dan diberi imbalan dalam Bitcoin sebagai gantinya.
  6. Tukar Barang atau Jasa: Anda juga dapat mempertimbangkan barter atau menukar barang atau jasa yang Anda miliki dengan Bitcoin. Ada pasar online khusus yang memfasilitasi perdagangan dengan Bitcoin.
  7. Airdrop dan Program Hadiah: Beberapa proyek kripto atau platform dapat meluncurkan airdrop, di mana mereka memberikan sejumlah kecil Bitcoin secara gratis kepada pengguna sebagai bagian dari promosi atau kampanye. Anda juga dapat mencari program hadiah atau program penghargaan di mana Anda dapat memenangkan Bitcoin dengan berpartisipasi dalam kegiatan tertentu atau menyelesaikan tugas.

Penting untuk diingat bahwa Bitcoin memiliki volatilitas harga yang tinggi, dan nilainya dapat berfluktuasi secara signifikan. Selalu lakukan riset dan berhati-hati dalam memilih platform dan layanan yang Anda gunakan untuk mendapatkan Bitcoin.

Keuntungan Menggunakan Bitcoin

Menggunakan Bitcoin memiliki beberapa keuntungan yang membuatnya menarik bagi sebagian orang. Berikut adalah beberapa keuntungan utama menggunakan Bitcoin:

  1. Kebebasan dan Kendali Penuh: Bitcoin memberi pengguna kendali penuh atas aset mereka. Tidak seperti sistem keuangan tradisional, di mana pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan memiliki kendali atas transaksi, dengan Bitcoin, Anda memiliki kendali langsung atas pengelolaan dan penggunaan aset Anda. Anda dapat mengirim dan menerima Bitcoin kapan saja, ke mana saja, tanpa ketergantungan pada pihak ketiga.
  2. Transaksi Internasional yang Cepat dan Murah: Bitcoin memungkinkan pengiriman uang lintas batas secara cepat dan dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan metode tradisional seperti transfer bank internasional. Transaksi Bitcoin dapat dilakukan dalam hitungan menit, terlepas dari lokasi geografis, tanpa batasan waktu.
  3. Privasi dan Anonimitas: Meskipun Bitcoin tidak sepenuhnya anonim, namun dapat memberikan tingkat privasi yang lebih tinggi daripada sistem keuangan tradisional. Identitas pribadi tidak secara langsung terhubung dengan transaksi Bitcoin, melainkan hanya alamat Bitcoin yang terlihat secara publik. Dengan melakukan tindakan keamanan dan privasi tambahan, pengguna dapat memperkuat anonimitas mereka saat menggunakan Bitcoin.
  4. Akses ke Layanan Keuangan: Bitcoin dapat memberikan akses ke layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional. Di beberapa negara atau wilayah, layanan perbankan terbatas atau tidak tersedia bagi sebagian besar penduduk. Dengan Bitcoin, seseorang dapat mengakses layanan keuangan dasar hanya dengan perangkat yang terhubung ke internet.
  5. Potensi Kenaikan Nilai: Bitcoin telah mengalami kenaikan harga yang signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2009. Sebagai aset digital yang terbatas dan dengan permintaan yang terus meningkat, beberapa orang melihat Bitcoin sebagai investasi potensial untuk jangka panjang. Namun, penting untuk diingat bahwa nilai Bitcoin sangat fluktuatif dan dapat mengalami volatilitas yang signifikan.

Penting untuk dicatat bahwa Bitcoin juga memiliki beberapa risiko dan tantangan, termasuk volatilitas harga, risiko keamanan, dan ketidakstabilan regulasi. Sebelum menggunakan Bitcoin, penting untuk melakukan riset yang cukup, memahami cara kerjanya, dan menggunakan langkah-langkah keamanan yang tepat.

Risiko Menggunakan Bitcoin

Menggunakan Bitcoin juga melibatkan beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan Bitcoin:

  1. Volatilitas Harga: Harga Bitcoin sangat volatil dan dapat berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat. Nilai Bitcoin dapat naik atau turun dengan cepat, terkadang dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat mengakibatkan keuntungan besar, tetapi juga kerugian besar. Penting untuk memahami bahwa nilainya dapat berubah secara drastis, dan ada risiko kehilangan sebagian atau seluruh investasi Anda.
  2. Risiko Keamanan: Meskipun Bitcoin menggunakan teknologi kriptografi yang kuat, namun ada risiko keamanan terkait dengan penyimpanan dan penggunaan Bitcoin. Jika kunci pribadi Anda tidak dijaga dengan baik, dapat terjadi pencurian atau kehilangan Bitcoin. Serangan hacker, phishing, malware, atau serangan lainnya juga dapat mengancam keamanan Bitcoin Anda. Penting untuk mengadopsi praktik keamanan yang baik dan menggunakan dompet yang aman.
  3. Ketidakstabilan Regulasi: Regulasi terkait Bitcoin dan kripto secara umum masih terus berkembang di berbagai negara. Perubahan regulasi yang tidak terduga atau larangan Bitcoin dapat mempengaruhi aksesibilitas, likuiditas, dan penggunaan Bitcoin. Selalu penting untuk memperhatikan perkembangan regulasi di wilayah hukum Anda dan memahami implikasinya.
  4. Potensi Kegagalan Teknis: Bitcoin dan infrastruktur yang terkait dengannya masih dalam tahap perkembangan. Meskipun jaringan Bitcoin telah beroperasi dengan baik sejak diluncurkan, tetapi masih ada risiko potensial kegagalan teknis, bug, atau kerentanan yang belum terdeteksi. Gangguan pada jaringan, kesalahan dalam implementasi perangkat lunak, atau masalah teknis lainnya dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau kerugian bagi pengguna Bitcoin.
  5. Tantangan Skalabilitas: Pertumbuhan penggunaan Bitcoin yang cepat dapat menimbulkan tantangan skala untuk jaringan Bitcoin. Jumlah transaksi yang tinggi dapat menyebabkan keterlambatan atau biaya transaksi yang lebih tinggi. Meskipun berbagai solusi skalabilitas sedang dikembangkan, masih ada perluasan dan peningkatan yang perlu dilakukan untuk menjaga kinerja jaringan Bitcoin.
  6. Ketidaksempurnaan Sistem: Bitcoin, seperti teknologi lainnya, tidak sempurna. Masalah seperti kesalahan manusia, masalah perangkat keras atau perangkat lunak, atau kerentanan yang belum diketahui masih mungkin terjadi. Pengguna Bitcoin harus waspada terhadap kemungkinan adanya kerentanan atau masalah sistem dan mengikuti perkembangan dan saran keamanan yang diberikan oleh komunitas Bitcoin.

Penting untuk diingat bahwa investasi atau penggunaan Bitcoin melibatkan risiko. Penting untuk melakukan riset yang cermat, memahami risiko yang terlibat, dan hanya menginvestasikan atau menggunakan Bitcoin dengan jumlah yang Anda siap kehilangan. Menggunakan langkah-langkah keamanan yang tepat dan berkonsultasi dengan profesional keuangan jika diperlukan juga disarankan.

Sekarang sudah jelas tahu kan apa itu bitcoin dan bagaimana cara kerjanya , serta keuntungan dan resiko menggunakan bitcoin. Semoga artikel ini membantu anda terimakasih dan sampai jumpa dilain waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
VK
WhatsApp
Telegram